Entah apa yang langit pikirkan sekarang. Langit itu redup, diselimuti oleh awan tebal yang membuat matahari mulai hilang. Aku hanya bisa terdiam saat air-air jernih itu mulai turun darinya. Mungkin tak seorangpun tahu bagaimana rasanya, tapi hati itu layaknya badai yang entah kapan berhenti dan menghilang. Aku bahkan tak tau kapan pelangi itu akan datang? apakah hari ini? besok? atau mungkin tak ada. Sebuah pertanyaan kosong yang entah mengapa selalu berputar di pikiranku. Air-air itu mulai turun semakin deras, aku tak tahu sudah berapa banyakkah air yang membentuk awan gelap setebal ini. Membuat matahari mulai menghilang karenanya. Kehangatan itu tak lagi kudapatkan, kini mulai berganti dengan suasana sepi dan dingin. Apakah hal ini akan terus terjadi? Semua orang selalu menganggapku sebelah mata, tak ada yang bisa mengerti diriku. Aku hanyalah seorang anak yang mencoba bertahan menjalani kehidupan di dunia yang keras ini. Tiap hari aku selalu membawa gitar kecil kesayanganku dan dan bernyanyi di tepi jalan. Teriknya matahari dan derasnya hujan tetap ku lewati, demi sepeser rupiah untuk kehidupanku hari ini. Terkadang diriku merasa iri pada anak-anak lain seusiaku. Layaknya di surga mereka dapat mengenyam pendidikan yang layak, bisa bermain dengan teman-teman sebaya dan mendapatkan hidup yang sempurna dengan bela
... baca selengkapnya di Langit itu Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu
Minggu, 02 Oktober 2016
Langit itu
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Entri Populer
-
Tahukah anda bahwa di dalam makanan dan buah - buahan yang kita makan seringkali mengandung klorin / kaporit. Dimana datangnya kaporit...
-
Menghilangkan klorin dengan cepat dan menambah serat antibakteri Ag+ (teori ion perak) yang dapat melawan berbagai jenis kuman dengan muda...
-
Welcome to NFT World TIGA PROJECT UTAMA KOISAN 1, Koisan International Coin ( KIC ) Koisan International Coin adalah...
-
NFT PROFITABLE PERTAMA DI INDONESIA XTOKO pusat penjualan NFT PROFITABLE terbaik di indonesia dan teknologi NFT X CL...
-
Di Tiongkok pada zaman dahulu kala, hidup seorang panglima perang yang terkenal karena memiliki keahlian memanah yang tiada tandingannya. Su...
-
18 Agustus 2008 – 10:00 (Diposting oleh: Editor) Entah kenapa yang selalu muncul pertama kali adalah skeptisisme saat berhadapan dengan p...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar