Jumat, 18 Maret 2022

NFT - Lazy Minting

Eksistensi NFT (non-fungible token) tampaknya akan terus mengalami peningkatan di tahun 2022. 

Mengutip data dari Statista.com, pada 15 Januari 2022, jumlah penjualan NFT di blockchain Ethereum selama 30 hari mencapai sekitar 44,6 ribu transaksi. 

Namun, meningkatnya jumlah transaksi NFT di blockchain belakangan ini ternyata berimbas pada gas fee yang harus dibayarkan oleh kreator NFT. 

Kabar baiknya, lazy minting hadir sebagai solusi untuk minting NFT tanpa biaya, alias gratis.

Apa Itu Lazy Minting?

Sebelum mengenali apa itu lazy minting, kami akan membahas salah satu masalah paling umum dalam industri blockchain, yakni jaringan yang padat akibat semakin banyak orang yang melakukan transaksi di blockchain. Kondisi tersebut ternyata berdampak pada meningkatnya gas fee saat minting NFT.

Gas fee sendiri adalah sejumlah biaya yang harus dibayarkan atas imbalan energi komputasi yang diperlukan untuk memproses dan memvalidasi transaksi di blockchain. 

Jadi dengan kata lain, untuk minting karya NFT, kamu harus membayar sejumlah biaya untuk mengganti sumber daya komputasi milik miner di blockchain. 

Semakin banyak daya komputasi yang dibutuhkan, atau semakin tinggi volume transaksi di blockchain, semakin tinggi juga gas fee yang harus dibayar. 

Sebelumnya, banyak kreator yang rela menunggu hingga larut malam hanya untuk minting NFT dengan biaya gas free serendah mungkin. 

Untuk mengatasi tingginya gas fee, hadirlah lazy mintingLazy minting adalah ketika NFT tersedia secara ‘off-chain‘ atau di luar blockchain dan hanya dicetak setelah ada penjualan NFT.

Artinya, kreator tidak perlu membayar gas fee di muka untuk minting atau mencetak NFT mereka. Sebaliknya, gas fee sendiri dibayarkan setelah suatu karya NFT dibeli dan ditransfer ‘on-chain‘. 

Dengan demikian, tanggung jawab pencetakan NFT lebih dibebankan kepada pembeli, bukan ke kreator NFT.

Selain hemat biaya, cara ini juga dapat mengurangi penggunaan daya komputasi yang tidak perlu. Pasalnya, hanya NFT yang laku terjual saja yang akan dicetak.

Perbedaan Minting NFT Berbayar dan Lazy Minting

Hampir mirip dengan lazy minting, proses minting NFT berbayar adalah proses pencetakan aset seni digital menjadi NFT.

Skema minting memiliki kesamaan dengan proses koin atau aset kripto. Umumnya, sebuah karya seni digital akan dicetak pada blockchain Ethereum. 

Setelah karya berhasil dicetak di blockchain, karya tersebut akan menjadi NFT resmi yang tidak dapat diubah.

Biasanya pada proses minting NFT, kreator akan dikenakan sejumlah biaya sebagai bentuk insentif kepada miner karena telah membantu memasukkan transaksi mereka ke dalam blockchain. 

Pada beberapa kasus, jumlah gas fee atau biaya gas akan ditentukan oleh seberapa cepat proses minting NFT yang kamu inginkan. 

Jadi, semakin cepat proses minting NFT, maka semakin tinggi juga gas fee yang harus kamu bayarkan. 

Gas nantinya akan diukur dalam GWEI. GWEI adalah unit gas yang digunakan dalam jaringan blockchain Ethereum. 

Satu GWEI akan memiliki nilai sepersejuta atau 0,000000001 ETH.

Adapun jumlah minimum gas yang diperlukan untuk memproses transaksi dalam jaringan adalah senilai 21 ribu. 

Adapun cara menghitung besaran biaya NFT gas fee adalah dengan menggunakan rumus di bawah ini.

Cara hitung NFT gas fee =  jumlah minimum gas x harga gas yang dicatat dalam GWEI.  

Variasi Biaya Minting di Tiga Marketplace Populer

Selain memiliki mekanisme yang berbeda, besaran biaya minting NFT pada tiap marketplace juga akan berbeda. 

Sejumlah faktor yang memengaruhi harga gas fee pada proses minting NFT, yaitu ukuran data, kualitas proyek, kecepatan transaksi, dan faktor-faktor lainnya. 

Di bawah ini adalah besaran biaya minting NFT di tiga marketplace populer. 

Marketplace Foundation

Marketplace Foundation umumnya akan mengambil dana sebesar 15 persen dari harga jual akhir aset NFT. 

Kendati begitu, gas fee dapat menjadi lebih mahal apabila pengguna melakukan transaksi di platform secara bersamaan. 

Marketplace Rarible

Rarible adalah salah satu platform yang memiliki layanan lazy minting untuk setiap penggunanya. 

Selain itu, platform juga memiliki layanan minting berbayar untuk para penjualnya.  

Rarible akan membebankan biaya layanan pada pengguna sebesar 2,5 persen dari setiap penjualannya. 

Tetapi, pengguna juga bisa membayar seluruh biayanya sebesar 5 persen dari harga akhir. 


Lazy Minting: Cara Baru Minting NFT Gratis

Posted on January 21, 2022 in 
Articles
Investasi
Kriptopedia

Unsplash.com/tirzavandijk

Eksistensi NFT (non-fungible token) tampaknya akan terus mengalami peningkatan di tahun 2022. Mengutip data dari Statista.com, pada 15 Januari 2022, jumlah penjualan NFT di blockchain Ethereum selama 30 hari mencapai sekitar 44,6 ribu transaksi. Namun, meningkatnya jumlah transaksi NFT di blockchain belakangan ini ternyata berimbas pada gas fee yang harus dibayarkan oleh kreator NFT. Kabar baiknya, lazy minting hadir sebagai solusi untuk minting NFT tanpa biaya, alias gratis.

Sekilas Tentang Apa Itu NFT

Dalam arti paling sederhana, NFT adalah cara baru bagi karya seni dan barang koleksi lainnya untuk menjadi aset digital yang dapat diverifikasi dan diperdagangkan di marketplace berbasis blockchain.

Berbeda dengan Bitcoin atau Ethereum, NFT tidak dapat dipertukarkan atau diganti dengan aset lain yang identik serta memiliki nilai yang sama. Sebaliknya, NFT adalah aset unik sehingga tidak ada dua item NFT yang sama.

NFT menciptakan kelangkaan di antara aset yang tersedia. Bahkan aset ini memberikan sertifikat untuk membuktikan keasliannya kepada kolektor. NFT dapat berbentuk GIF, tweet, virtual trading card, virtual real estat, item dalam gim, dan masih banyak lainnya.

Buat kamu yang tertarik dengan NFT, kamu bisa mengulik lebih detail lagi mengenai NFT di sini.

Apa Itu Lazy Minting?

Lazy Minting
Unsplash.com/anniespratt

Sebelum mengenali apa itu lazy minting, kami akan membahas salah satu masalah paling umum dalam industri blockchain, yakni jaringan yang padat akibat semakin banyak orang yang melakukan transaksi di blockchain. Kondisi tersebut ternyata berdampak pada meningkatnya gas fee saat minting NFT.

Gas fee sendiri adalah sejumlah biaya yang harus dibayarkan atas imbalan energi komputasi yang diperlukan untuk memproses dan memvalidasi transaksi di blockchain. Jadi dengan kata lain, untuk minting karya NFT, kamu harus membayar sejumlah biaya untuk mengganti sumber daya komputasi milik miner di blockchain. 

Semakin banyak daya komputasi yang dibutuhkan, atau semakin tinggi volume transaksi di blockchain, semakin tinggi juga gas fee yang harus dibayar. Sebelumnya, banyak kreator yang rela menunggu hingga larut malam hanya untuk minting NFT dengan biaya gas free serendah mungkin. 

Untuk mengatasi tingginya gas fee, hadirlah lazy mintingLazy minting adalah ketika NFT tersedia secara ‘off-chain‘ atau di luar blockchain dan hanya dicetak setelah ada penjualan NFT.

Artinya, kreator tidak perlu membayar gas fee di muka untuk minting atau mencetak NFT mereka. Sebaliknya, gas fee sendiri dibayarkan setelah suatu karya NFT dibeli dan ditransfer ‘on-chain‘. 

Dengan demikian, tanggung jawab pencetakan NFT lebih dibebankan kepada pembeli, bukan ke kreator NFT.

Selain hemat biaya, cara ini juga dapat mengurangi penggunaan daya komputasi yang tidak perlu. Pasalnya, hanya NFT yang laku terjual saja yang akan dicetak.

Tahukah kamu, setiap platform memiliki mekanisme sendiri untuk minting NFT. Zipmex telah merangkum cara minting NFT di berbagai platform populer dalam tautan berikut.

Perbedaan Minting NFT Berbayar dan Lazy Minting

Hampir mirip dengan lazy minting, proses minting NFT berbayar adalah proses pencetakan aset seni digital menjadi NFT.

Skema minting memiliki kesamaan dengan proses koin atau aset kripto. Umumnya, sebuah karya seni digital akan dicetak pada blockchain Ethereum. Setelah karya berhasil dicetak di blockchain, karya tersebut akan menjadi NFT resmi yang tidak dapat diubah.

Biasanya pada proses minting NFT, kreator akan dikenakan sejumlah biaya sebagai bentuk insentif kepada miner karena telah membantu memasukkan transaksi mereka ke dalam blockchain. 

Pada beberapa kasus, jumlah gas fee atau biaya gas akan ditentukan oleh seberapa cepat proses minting NFT yang kamu inginkan. Jadi, semakin cepat proses minting NFT, maka semakin tinggi juga gas fee yang harus kamu bayarkan. 

Gas nantinya akan diukur dalam GWEI. GWEI adalah unit gas yang digunakan dalam jaringan blockchain Ethereum. Satu GWEI akan memiliki nilai sepersejuta atau 0,000000001 ETH.

Adapun jumlah minimum gas yang diperlukan untuk memproses transaksi dalam jaringan adalah senilai 21 ribu. Adapun cara menghitung besaran biaya NFT gas fee adalah dengan menggunakan rumus di bawah ini.

Cara hitung NFT gas fee =  jumlah minimum gas x harga gas yang dicatat dalam GWEI.  

Variasi Biaya Minting di Tiga Marketplace Populer

Selain memiliki mekanisme yang berbeda, besaran biaya minting NFT pada tiap marketplace juga akan berbeda. Sejumlah faktor yang memengaruhi harga gas fee pada proses minting NFT, yaitu ukuran data, kualitas proyek, kecepatan transaksi, dan faktor-faktor lainnya. 

NFT Gratis
Unsplash.com/eduardo_mekmuffin

Di bawah ini adalah besaran biaya minting NFT di tiga marketplace populer. 

Marketplace Foundation

Marketplace Foundation umumnya akan mengambil dana sebesar 15 persen dari harga jual akhir aset NFT. Kendati begitu, gas fee dapat menjadi lebih mahal apabila pengguna melakukan transaksi di platform secara bersamaan. 

Marketplace Rarible

Rarible adalah salah satu platform yang memiliki layanan lazy minting untuk setiap penggunanya. Selain itu, platform juga memiliki layanan minting berbayar untuk para penjualnya.  

Rarible akan membebankan biaya layanan pada pengguna sebesar 2,5 persen dari setiap penjualannya. Tetapi, pengguna juga bisa membayar seluruh biayanya sebesar 5 persen dari harga akhir. 

Marketplace OpenSea

Berbeda dengan Foundation dan Rarible, marketplace OpenSea akan mengenakan dua biaya kepada para penjual, sebelum mereka melakukan penjualan di platform.

Biaya pertama ditujukan untuk menginisialisasi akun yang dibanderol dengan harga antara 70 dolar AS dan 300 dolar AS. 

Kemudian, kamu akan diminta biaya kedua untuk akses ke OpenSea sebesar 10-30 dolar AS. 

Cara Minting NFT Gratis

Seiring dengan tren NFT, saat ini banyak NFT marketplace yang menghadirkan cara minting yang lebih ekonomis atau gratis. 

Untuk melakukan minting NFT gratis, kamu dapat melakukannya di NFT marketplace OpenSea.

Berikut ini adalah panduan cara minting NFT gratis di OpenSea. 

  1. Hubungkan wallet ETH kamu ke akun OpenSea. Adapun beberapa pilihan wallet yang bisa kamu pilih, seperti Coinbase atau MetaMask.
  2. Buat Koleksi OpenSea dengan mengklik buat koleksi di dashboard OpenSea. 
  3. Siapkan koleksi NFT pertama kamu di OpenSea. Periksa logo, banner, nama, dan deskripsinya.
  4. Selanjutnya, pilih blockchain pilihan kamu. Untuk minting tanpa membayar gas fee, kamu dapat memilih blockchain Polygon.
  5. Mulailah mencetak NFT kamu dengan mengklik opsi “Collection” dan “Add Item” untuk memulai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri Populer